Klasifikasi Cedera Dalam Olahraga

 

  • Menurut Syaifuddin (2001):
    Cedera olahraga diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan dan jenisnya:

    • Cedera Ringan: Nyeri ringan, tidak mengganggu aktivitas.

    • Cedera Sedang: Membutuhkan perawatan, memengaruhi gerakan.

    • Cedera Berat: Cedera parah, butuh penanganan medis intensif.

  • Menurut Widiastuti (2004):
    Cedera dibagi menjadi:

    • Cedera Akut: Terjadi secara tiba-tiba, seperti keseleo atau patah tulang.

    • Cedera Kronis: Cedera yang terjadi akibat penggunaan berlebihan dalam waktu lama, seperti tendinitis.

  • Menurut Prentice (2011):
    Klasifikasi berdasarkan jenis jaringan yang cedera:

    • Cedera jaringan lunak: Otot, ligamen, tendon (misal: keseleo, tegang otot).

    • Cedera jaringan keras: Tulang dan sendi (misal: patah tulang, dislokasi).

    • Cedera saraf: Seperti kejepit saraf atau gangguan sensorik.                                                               A. Berdasarkan Waktu Kejadiannya:

      • Cedera Akut
        ➤ Terjadi tiba-tiba karena benturan atau gerakan salah.
        ➤ Contoh: keseleo pas main futsal, jatuh waktu lari.

      • Cedera Kronis
        ➤ Terjadi pelan-pelan karena dipakai terus-menerus.
        ➤ Contoh: nyeri lutut karena terlalu sering jogging.

      B. Berdasarkan Bagian Tubuh yang Kena:

      • Cedera Otot dan Ligamen
        ➤ Contoh: ketarik otot (kram), keseleo pergelangan kaki.

      • Cedera Tulang dan Sendi
        ➤ Contoh: patah tangan, bahu copot (dislokasi).

      • Cedera Saraf
        ➤ Contoh: kesemutan parah atau kejepit saraf di leher.

      C. Berdasarkan Tingkat Parahnya:

      • Ringan → Bisa sembuh sendiri atau cukup pakai es.

      • Sedang → Perlu istirahat dan mungkin fisioterapi.

      • Berat → Harus ke dokter, bisa sampai operasi.

  • Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Teknik Dasar Petanque

    PETANQUE

    Pertolongan Pertama Dengan RICE